I made this widget at MyFlashFetish.com.

Tampilkan postingan dengan label Tokoh Berperan dalam Kimia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh Berperan dalam Kimia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 September 2010

MAX PLANCK

Max Karl Ernst Ludwig Planck (23 April 1858 – 4 Oktober 1947) adalah seorang fisikawan Jerman yang banyak dilihat sebagai penemu teori kuantum. Ia lahir di Kiel. Planck memulai karir fisikanya di Universitas M. nchen di tahun 1874, lulus pada tahun 1879 di Berlin. Dia kembali ke M. nchen pada tahun 1880 untuk mengajar di universitas itu, dan pindah ke Kiel pada tahun 1885. Di sana, ia menikahi Marie Mack pada tahun 1886. Pada tahun 1889, dia pindah ke Berlin, dimana sejak 1892 dia menduduki jabatan teori fisika.

Pada 1899, dia menemukan sebuah konstanta dasar, yang dinamakan konstanta Planck, dan sebagai contoh digunakan untuk menghitung energy foton. Juga pada tahun itu, dia menjelaskan unit Planck yang merupakan unit pengukuran berdasarkan konstanta fisika dasar. Satu tahun kemudian, dia menemukan hukum radiasi panas, yang dinamakan Hukum Radiasi Badan Hitam Planck. Hukum ini menjadi dasar teori kuantum yang muncul sepuluh tahu kemudian dalam kerja samanya dengan Albert Einstein dan Niels Bohr.

Dari tahun 1905 sampai 1909, Planck berlaku sebagai kepala Perkumpulan Fisikawan Jerman (Deutsche Physikalische Gesellschaft).

Istrinya meninggal pada tahun 1909, dan satu tahun kemudian dia menikahi Marga von Hosslin. Pada tahun 1913, dia menjadi kepala Universitas Berlin. Untuk dasar dari fisika kuantum, dia diberiakan penghargaan Nobel bidang fisika pada tahun 1918. Sejak tahun 1930 sampai 1937, Planck adalah kepala Kaiser-Wilhelm-Gesellschaft zur Forderung der Wissenschaften (KWG, Persatuan-Kaisar-Wilhelm untuk peningkatan dalam Sains).

Selama Perang Dunia II, Planck mencoba meyakinkan Adolf Hitler untuk mengampuni ilmuwan Yahudi. Anak Planck, Erwin dihukum mati pada 20 Juli 1944, karena pengkhianatan dalam hubungan dengan percobaan pembunuhan Hitler. Setelah kematian Planck pada 4 Oktober 1947 di Gottingen, KWG diubah namanya menjadi Max-Planck-Gesellschaft zur Forderung der Wissenschaften (MPG, Persatuan-Max-Planck- untuk Peningkatan dalam Sains)

LOUIS DE BROGLIE

Louis Victor Pierre Raymond duc de Broglie, banyak dikenal sebagai Louis Broglie (15 Agustus 1892 - 19 Maret 1987), ialah fisikawan Perancis dan pemenang Hadiah Nobel. Ia berasal dari keluarga Perancis yang dikenal memiliki diplomasi dan kemiliteran yang baik. Pada mulanya ia adalah siswa sejarah. Namun, akhirnya ia mengikuti jejak kakaknya, Maurice de Broglie, untuk membina karier dalam fisika.
Pada 1924, tesis doktoralnya mengemukakan usulan bahwa benda yang bergerak memiliki sifat gelombang yang melengkapi sifat partikelnya. Dua tahun kemudian, Erwin Schrodinger menggunakan kosep gelombang de Broglie untuk mengembangkan teori umum yang dipakai olehnya bersama dengan ilmuwan lain untuk menjelaskan berbagai gejala atomic. Keberadaan gelombang de Broglie dibuktikan dalam eksperimen difraksi berkas electron pada 1927. Pada 1929, ia menerima Hadiah Nobel Fisika.

ERWIN SCHRODINGER

Erwin Rudolf Josef Alexander Schrodinger (1887-1961) ialah fisikawan Austria. Ia dilahirkan di Wina, Austria-Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya berasal dari Austria. Ia memperoleh gelar doctor di kota itu di bawah bimbingan mantan murid Ludwig Boltzmann.
Selama Perang Dunia 1, ia menjadi perwira artileri. Setelah perang ia mengajar di Zurich, Swiss. Di sana, ia menangkap pengertian Louis Victor de Broglie yang menyatakan bahwa partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang dan mengembangkan pengertian itu menjadi suatu teori yang terperinci dengan baik. Setelah ia menemukan persamaannya yang terkenal, ia dan ilmuwan lainnya memecahkan persamaan itu untuk berbagai masalah. Di sini, kuantitasi muncul secara alamiah, misalnya dalam masalah tali yang bergetar. Tahun sebelumnya, Werner Karl Heisnberg telah mengemukakan formulasi mekanika kuantum. Namun, perumusannya agak sulit dipahami ilmuwan masa itu. Schrodinger memperlihatkan bahwa kedua formulasi itu setara secara matematis.
Schrodinger menggantikan Max Planck di Berlin pada 1927. Namun, pada 1933 ketika Nazi berkuasa ia meninggalkan Jerman. Dalam tahun itu, ia menerima Hadiah Nobel Fisika bersama dengan Dirac. Pada 1939 sampai 1956, ia bekerja di Institute for Advanced Study di Dublin, lalu kembali ke Austria.